Jumat, 25 Mei 2012

MORFOLOGI BAHASA INDONESIA

MORFOLOGI BAHASA INDONESIA


A. Kata Berimbuhan/Berafiks
  1. 1.      Penggunaan afiks/imbuhan ter
            Pada dasarya ter-memiliki dua fungsi, yakni:
  1. Membentuk verba (kata kerja) pasif, misalnya:
Terduduk
Terbatas
Terangkat
Adapun nosinya dapat digolongkan menjadi:
1)      Menyatakan “sudah di, sudah dalam keadaan di”, misalnya:
Terbuka
Terduduk
Terkunci
2)      Menyatakan “dapat di”, misalnya:
Terangkat
Terbaca
Terlihat
Adakalanya afiks ter- berfungsi membentuk verba aktif, misalnya pada kata tersenyum
  1. Membentuk kata adjektiva/sifat. Kata sifat ini dapat diuji dengan perluasan kata yang menyatakan tingkat perbandingan, misalnya agak, sangat, paling.
Adapun nosinya sebagai berikut:
1)      sudah dalam keadaan”, misalnya:
Terbatas
2)      Jika ter- melekat pada kata dasar kata sifat atau kata benda, ter- menyatakan “paling”, misalnya:
Terkecil
Teratas
Terdepan
Terbelakang
Kata-kata berikut tidak terbentuk dari afiks ter-, yakni:
Terjal
Terka
Ternak
Kembangkan pemakaian afiks ter- dengan mencari contoh kata berafiks ter- dan menggunakannya dalam kalimat yang berbeda-beda!
  1. 2.      Penggunaan afiks ber-, ber-kan, dan ber-an
    1. Afiks ber
Afiks ber- berfungsi membentuk kata kerja aktif intransitif, dengan nosi:
1)      Jika kata dasarya berupa verba kata kerja, afiks ber- menyatakan “melakukan pekerjaan”, misalnya:
Berdandan
Berolahraga
Berdagang
2)      Menyatakan makna “mengandung, ada”, misalnya:
Berair
Beracun
Berbisa
3)      “Memancarkan”, misalnya:
Bersinar
Bercahaya
4)      “Memanjatkan”, misalnya:
Berdoa
5)      “Mengucapkan, mengikrarkan, mengeluarkan, menyampaikan”, misalnya:
Betjanji
Bersumpah
Berpesan
6)      “Menjadi”, misalnya:
Bertamu
Berjaya
7)      “Menunjukkan”, misalnya:
Berbakti
8)      “Naik, mengendarai”, misalnya:
Berkuda
Berkereta API
Bersepeda
9)      ” Menggunakan, memakai”, misalnya:
Berkaca mata
Bersepatu
10)  “Menghabiskan, menggunakan”, misalnya:
Bermalam
Berlibur
11)  “Pergi ke, minta tolong ke”, misalnya:
Berguru
Berdukun
12)  “Menganggap sebagai, menjadikan sebagai”, misalnya:
Berteman
13)  “Melahirkan mengeluarkan:, misalnya,
Kambing sedang beranak
Ayam bertelur
14)  “Memanggil sebagai”, misalnya:
Berengkau
Beribu
Beranda
15)  “Timbul, tumbuh”, misalnya:
Berbunga
Berbuah
Bertunas
16)  Menggunakan, ada”, misalnya:
Kereta berkuda
17)  “Terkumpul menjadi”, misalnya:
Bersatu
18)  “Terkumpun dalam jumlah”, misa1nya:
Berlima
Berdua
19)  “Kena, menderita”, misalnya:
Malam berembun
Siang berpanas matahari
20)  Menyatakan “milik, memiliki, mempunyai”, misa1nya:
Berharga
Berharapan
Berpotensi
21)  Nosi ber- tidak jells, separate pada kata-kata
Bertamu
Berlalu
Bersusah
Bersakit
Berbeda
Bersenang
Berikut bukan kata bentukan dengan afiks ber-:
Berapa
Berani
Beruang kutub
  1. Afiks ber-kan
Kita perhatikan kata berdasarkan, beranggotakan, bermandikan. Kata bentukan tersebut dari dasar, anggota, mandi menjadi berdasarkan, beranggotakan, bermandi, kemudian menjadi berdasarkan, beranggotakan, dan bermandikan. Dengan demikian, nosinya, misalnya kita ambil kata yang pertama, yakni berdasarkan terbentuk dari berdasar “menggunakan dasar” menjadi berdasarkan “berdasar pada”.
  1. Afikasi ber-an
Berbeda dengan afiks ber-kan, ber-an adalah satu afiks yang menjadi secara simultan / serempak yang disebut konfiks. Adapun bentuknya ada ber-an yang tergolong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar